Penyakit Difteri adalah salah satu jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Bakteri yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai Corynebacterium
Diphteriae. Bakteri ini menyerang bagian selaput lendir yang ada pada
hidung dan tenggorokan.
Penyakit ini juga dapat mempengaruhi kulit
dan dapat menular kepada orang sekitar. Apabila kondisi pasien yang terkena
penyakit ini parah maka penyakit tersebut dapat berbahaya dan mengancam nyawa.
Penyakit ini bisa dibilang termasuk salah
satu jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat di Indonesia.
Sebagai sebuah penyakit menular, ada baiknya bila Anda mengetahui gejala dan
ciri - ciri yang menandakan seseorang tengah terjangkiti bakteri ini.
Hal ini berfungsi agar dapat segera
dilakukan penanganan dan pengobatan yang tepat. Bila tidak segera mengetahui sebab penyakit Difteri,
maka akibatnya bisa fatal. Penyakit ini bisa menyerang bagian pernafasan dan
tenggorokan yang membuat seseorang sulit bernafas.
Akibat paling buruk yang bisa terjadi
adalah adanya gagal jantung yang bisa terjadi pada pasien dengan bakteri dan
racun yang menyerang bagian jantung. Bila demikian, gejala apa saja yang bisa
menunjukkan bahwa seseorang tengah terserang bakteri difteri ini? Simak ulasan
di bawah.
Gejala Difteri
yang Perlu Anda Ketahui
Hal yang seringkali luput dari perhatian
bila seseorang tengah terserang penyakit ini adalah gejalanya tidak akan
terlihat hingga sekitar 2 minggu. Bakteri akan bereaksi selama kurun waktu
tersebut dan menyebabkan pembengkakan di bagian organ dalam tubuh.
Tidak hanya itu saja, infeksi yang terjadi
akan mempengaruhi bagian tenggorokan sehingga membuat sakit. Bila telah
tersebar ke seluruh tubuh, maka badan seseorang yang terserang akan mengalami
demam sekitar 38 derajat celcius selama kurang lebih 2 hari.
Setelah lewat masa ini, maka bakteri penyakit Difteri menjadi
semakin ganas karena akan menjalar hingga lapisan tebal yang ada di bagian
belakang leher. Tubuh menjadi sulit bernafas dan menelan. Nafsu makan menjadi
semakin turun dan tubuh menjadi lemas seiring waktu.
Selain gejala ini, Anda bisa juga mengecek
ciri - ciri yang biasanya muncul saat tenggorokan terserang oleh bakteri ini.
Bagian tenggorokan akan berwarna putih keabu-abuan. Bagian hidung pun juga akan
terlihat perubahan.
Semakin buruk kondisi tubuh maka akan
terjadi pembengkakan di bagian tertentu tubuh. Bila hal ini terjadi maka segera
cek kondisi Anda ke dokter. Bila perlu segera melakukan cek secara intensif.
Hal ini untuk menghindari meluasnya bakteri hingga ke bagian jantung.
Cara Penanganan
dan Pengobatan Penyakit Bakteri
Obat
penyakit Difteri tidak bisa asal diberikan. Harus ada cek medis
terlebih dahulu untuk memastikan bahwa seseorang benar - benar terserang
penyakit ini. Bila sudah dipastikan maka perawatan khusus sangat diperlukan.
Bila perlu, perawatan isolasi juga dilakukan.
Salah satu pengobatan yang diberikan kepada
pasien ini adalah pemberian vaksin. Selain itu pemberian antitoksin yang
berfungsi melawan racun dari bakteri juga penting dilakukan. Mengingat bahwa penyakit
ini tidak mengenal usia, artinya siapa saja berkesempatan untuk terkena
penyakit ini.
Setelah pemberian antitoksin yang
disesuaikan dengan pasien, maka obat lain yang diberikan adalah antibiotik
diikuti dengan vaksin khusus yang berfungsi untuk membangun pertahanan ini
tubuh. Di luar itu, ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan.
Hal - hal yang bisa dilakukan oleh
seseorang yang belum atau tidak terkena penyakit ini dimulai dengan mendapatkan
vaksinasi secara kontinu yang dilakukan saat kanak - kanak. Ada baiknya bila
bayi berusia mulai dari 2 bulan hingga anak usia 7 tahun diberi vaksin untuk penyakit Difteri.
Deskripsi:
Penyakit Difteri merupakan salah satu penyakit yang hadir akibat adanya bakteri
ganas yang menyerang. Penyakit ini umumnya menyerang tenggorokan dan pernafasan
tapi dapat menyebar hingga syaraf jantung.